Solar di Takabonerate Rp13 Ribu, Nelayan Curiga Ada Permainan Distribusi
SS.id | Selayar – Krisis solar kembali menghantam nelayan di Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. Harga solar di pengecer saat ini tembus Rp13.000 per liter, jauh di atas harga resmi yang ditetapkan pemerintah.
Padahal, data Dinas Perikanan mencatat ada sekitar 2.433 nelayan tangkap di Taka Bonerate. Ribuan keluarga pesisir ini hidup bergantung pada solar. “Kalau harga setinggi ini, jangankan untung, balik modal saja sudah susah. Akhirnya banyak nelayan memilih tidak melaut,” ungkap pak Tiar.
Langkah- langkah yang diambil pemerintah dalam pengelolaan BBM di pulau dinilai hanya tambal sulam. Warga mempertanyakan mengapa setiap tahun skenario yang sama terus berulang dimana solar langka, harga naik, lalu pemerintah mengirim drum darurat.
Kondisi ini memunculkan dugaan ada permainan distribusi di tingkat bawah. “Kami curiga solar bersubsidi tidak sepenuhnya sampai ke nelayan. Jalurnya gelap, tidak ada transparansi berapa kuota yang seharusnya masuk ke Bonerate,” kata ibu Saripa
Selain itu, alasan klasik pemerintah soal jauhnya jarak distribusi dari Benteng Selayar menuju pulau-pulau dinilai hanya menutupi kegagalan manajemen energi daerah. “Kalau masalahnya jarak, kenapa tidak dibuat sistem distribusi tetap yang diawasi? Jangan tunggu nelayan menjerit dulu baru dikirim drum,” tambahnya.
Masyarakat mendesak Pemda Selayar dan Pertamina membuka data kuota BBM secara transparan, serta membentuk mekanisme distribusi khusus untuk pulau-pulau. Tanpa langkah tegas, warga khawatir masalah solar ini bukan sekadar persoalan logistik, melainkan sudah menjadi ladang permainan segelintir pihak dengan mengorbankan ribuan nelayan Bonerate.