Masyarakat Desa Bontotangnga Apresiasi Gubernur Sulsel Atas Kinerja Tenaga Pendamping Gizi Desa Beserta Kader PKK Dan Kader Posyandu Desa
SS.id |Kepulauan Selayar – Warga Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontoharu, menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Selatan atas hadirnya program Aksi Stop Stunting yang dinilai telah memberikan dampak nyata bagi kesehatan anak-anak, khususnya melalui kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) gizi balita.
Program ini digerakkan oleh tenaga pendamping gizi desa ,Kader PKK dan Kader Posyandu Desa yang rutin melakukan edukasi dan pemantauan kesehatan balita, sekaligus mendampingi keluarga dalam menyiapkan asupan makanan bergizi dari bahan pangan lokal. Kehadiran mereka disambut positif oleh masyarakat karena berhasil meningkatkan kesadaran orang tua dalam memperhatikan tumbuh kembang anak.
Hamriani selaku ibu balita di Desa Bontotangnga mengungkapkan bahwa kegiatan PMT gizi balita tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga memberikan pengetahuan baru kepada ibu-ibu tentang cara mengolah makanan sehat.
“Kami sangat bersyukur karena dengan adanya pendamping gizi, anak-anak kami bisa mendapatkan perhatian khusus. Mereka bukan hanya memberi makanan tambahan, tapi juga mengajarkan bagaimana orang tua bisa melanjutkan pola makan sehat di rumah,” ujarnya.
Warga menilai, perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur sangat dirasakan hingga ke desa. Apalagi, Desa Bontotangnga termasuk salah satu lokus stunting yang membutuhkan intervensi gizi berkelanjutan.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Gubernur atas program ini. Pendamping gizi yang ditugaskan betul-betul bekerja maksimal, rajin turun ke lapangan, dan mendampingi kami dengan sabar,” tambah Nur Wahidah seorang ibu hamil di desa tersebut.
Pendamping gizi Desa Bontotangnga, Rena Devi Safitri, menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memberikan layanan terbaik.
“Saya akan selalu bekerja maksimal untuk memenuhi kebutuhan gizi balita maupun ibu hamil. Tidak hanya lewat pemberian makanan tambahan, tapi juga dengan memberikan edukasi kepada orang tua agar lebih peduli pada pola makan sehat dan seimbang,” ungkapnya.
Adapun program PMT Balita di Desa Bontotangnga resmi berakhir pada hari ke-56, tepatnya Jumat (03/10/2025). Meski demikian, masyarakat menyambut gembira kabar bahwa masih ada program lanjutan, yakni PMT Ibu Hamil yang akan berlangsung hingga hari ke-90.
“Kami berharap program ini bisa terus berkesinambungan, karena sangat membantu keluarga dalam menjaga kesehatan balita maupun ibu hamil,” tutur Hamriani.
Masyarakat menilai rangkaian program pendampingan gizi ini merupakan investasi besar bagi masa depan anak-anak serta kesejahteraan keluarga di desa, sekaligus bukti nyata kehadiran pemerintah hingga ke pelosok.